20 April 2008
ASPEK PENTING DALAM PEMASARAN
Sebagaiman kita ketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun perdagangan.
American Marketing Association 1960, mengartikan pemasaran sebagai berikut: Pemsaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran.
Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
B. PASAR SASARAN
Selama ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih pasar sasaran yang akan dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya mereka tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam tuntutan kebutuhan dan keinginannya. Jadi arti dari pasar sasaran adalah: Sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan alau keinginan tertentu yang mungkin maupun mampu untuk ambil bagian dalam jual beli, guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.
Karena konsumen yang terlalu heterogen itulah maka perusahaan perlu mengkelompokkan pasar menjadi segmen-segmen pasar, lalu memilih dan menetapkan segmen pasar tertentu sebagai sasaran. Dengan adanya hal ini, maka perusahaan terbantu untuk mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik, dengan demikian perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat, dapat menentuan saluran distribusi dan periklanan yang sesuai dan efisien serta mampu menyesuaikan harga bagi barang atau jasa yang ditawarkan bagi setiap target pasar.
Pasar sasaran (Target Market) adalah: Sekelompok konsumen atau pelanggan yang secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran bagi sebuah perusahaan.
Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Segmentasi Pasar
2. Penetapan Pasar Sasaran
3. Penempatan Produk
Sistem Informasi Manajemen
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System – TPS)
TPS merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal dan pimpinan bisa melihat data yang dihasilkan oleh TPS secara langsung. Sebuah sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system – TPS), yang disebut juga dengan sistem operasional atau sistem pemrosesan data (data processing system), menghandel kebutuhan akuntansi harian suatu organisasi. (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi.
TPS merupakan salah satu sistem yang paling lama digunakan pada komputasi bisnis dan penghematan uang yang diberikan sistem ini telah membuat market atau pasar yang besar pada bisnis komputer. Suatu TPS menghemat pengeluaran dengan membuat sistem yang otomatis sehingga mengurangi jam kerja dalam melakukan pencatatan keuangan secara manual (mencatat pada kertas).
Sistem pemrosesan terdahulu menggunakan batch processing, dimana data dikumpulkan dan diproses pada perioda atau interval waktu tertentu, misalnya sekali dalam seminggu. Pada tahun 1970-an, sistem pemrosesan transaksi mulai menggunakan pemrosesan online (online processing). Pada online processing, personil memasukkan data transaksi dan dapat melihat total data, dan hasil lainnya pada saat itu juga.
Sistem pemrosesan transaksi menyediakan tool yang berguna untuk pegawai, misalnya pegawai di bagian sales atau human resources, tetapi sistem ini juga berguna untuk para manajer. Manajer operasional memfokuskan pada pengawasan dan kontrol dan mereka membuat keputusan operasional (operational decision) berkaitan dengan isu-isu lokal yang memerlukan aksi secepatnya (misalnya persediaan barang menipis).
Suatu TPS yang didesain dengan baik dapat menghasilkan summary report secara berkala / periodik, yang menyediakan manajer dengan overview yang cepat mengenai performa organisasi. Sistem ini juga bisa menghasilkan laporan khusus atau exception report yang mengingatkan manajer pada perkembangan yang tidak terduga (misalnya permintaan yang tinggi pada suatu produk baru).
Sistem pemrosesan transaksi hanya akan bagus jika terdapat integritas data yang baik, dimana sistem hanya mengumpulkan informasi yang berguna untuk disediakan ke penggunanya. Sebagai contoh misalnya pada sistem kontrol persediaan, kita dapat bayangkan akan terjadi masalah jika TPS tidak merefleksikan informasi yang benar mengenai volume persediaan suatu barang.
TPS Berfungsi:
• Mengumpulkan data dari sistem fisik perusahaan dan lingkungan dan memasukkannya
ke dalam database.
• Mentansformasikan data menjadi informasi bagi manajer perusahaan dan pihak lain
dalam lingkungan perusahaan.
Contoh : Sebuah Supermarket setiap harinya melakukan penyimpanan ribuan data transaksi yang secara umum dilakukan untuk tujuan manajemen operasional dan berakhir ketikan tutup buku dengan dikeluarkannya laporan-laporan keuangan seperti laporan laba-rugi dan laporan lainnya yang menggambarkan kinerja perusahaan pada periode tersebut.
2. Office Automation System (OAS)
Sistem informasi berbasis teknologi komputer yang tidak memasukkan knowledge pada generator laporannya. Jadi user bebas untuk membentuk laporannya sendiri. Biasanya berupa program aplikasi untuk membantu aktivitas manajemen. OAS digunakan untuk mendukung pekerja data , biasanya tidak menciptakan hal baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentranformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membagikannya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi dan kadang-kadang diluar itu.
OAS menyediakan fasilitas untuk memproses dokumen maupun pesan-pesan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif. OAS merupakan sistem yang memberikan fasilitas tugas-tugas pemrosesan informasi sehari-hari di dalam perkantoran dan organisasi bisnis. Sistem ini menyediakan aneka ragam perangkat untuk pemrosesan informasi, seperti pengolah lembar kerja (spreadsheet), pengolah kata (word processor), pengolah grafik, aplikasi presentasi, pengaksesan basis data personal, surat elektronis (e-mail) dan surat bersuara (v-mail atau voice mail), dan bahkan telekonferensi. Pengguna sistem ini pada prinsipnya adalah semua personil dalam organisasi, baik staf maupun yang masuk kategori level manajemen
Contoh : Word Processing, Spreadsheets, Electronic Schedule, Email, Video Conference,
Grafik Presentasi.
3. Knowledge Work System (KWS)
Knowledge Work System (KWS) digunakan untuk mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur, dan doctor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka ke organisasi atau masyarakat.
Contoh : Autocad untuk Insinyur
4. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System - DSS)
Sebuah sistem pengambilan keputusan (decision support system – DSS) merupakan sistem berbasis komputer yang ditujukan untuk menutupi kekurangan sistem informasi manajemen, dengan memungkinkan manajer untuk mengambil informasi yang tidak dapat disuplai oleh laporan MIS yang settingnya predefined dan tetap (fix). DSS hanya menyediakan informasi yang berguna untuk mendukung proses pengambilan keputusan (yang biasanya tidak terstruktur). Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) merupakan sebuah alat bantu yang menggunakan aplikasi sistem informasi berbasis komputer. DSS ini digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada diarea semi struktur.
Banyak aplikasi DSS yang memungkinkan manajer untuk membuat simulasi yang dimulai dengan data sebenarnya dan bertanya ke DSS dengan pertanyaan “bagaimana jika” (what-if-game) seperti: “Apa yang terjadi pada profit atau keuntungan apabila kita menggunakan sebuah jasa pengiriman yang dapat memotong biaya pengepakan kita hingga dua persen, tetapi kadang-kadang juga menyebabkan keterlambatan dalam pengirimannya?”
Beberapa DSS juga menyediakan online analytical processing (OLAP) sebuah aplikasi yang memberikan decision support dengan memungkinkan para manajer untuk mengimport data yang kaya, detail hingga menit ke menit dari suatu database transaksi. DSS Memiliki fungsi untuk mendukung pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan actual masih meupakan wewenang eksklusif pembuat keputusan. Hampir sama dengan SIM tradisional karena keduanya sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data.
DSS biasanya memberikan dukungan dalam bentuk:
• Identifikasi masalah atau peluang-peluang pengambilan keputusan
• Identifikasi solusi atau keputusan yang mungkin
• Memberikan akses informasi yg diperlukan untuk memecahkan masalah atau
pengambilan keputusan
• Menganalisis kemungkinan keputusan atau variabel yang mempengaruhi keputusan
• Simulasi dari solusi-solusi yang mungkin
Software lain yang digunakan DSS: GDSS, Data Warehouse
Karakteristik DSS :
(Laudon dan Laudon, 1998)
Ø Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang cepat
Ø Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan keluaran
Ø Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram profesional
Ø Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang solusinya tak dapat ditentukan di depan
Ø Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih
Contoh :
1. Manajer pada rantai ritel dapat menemukan informasi tentang cara kampanye
periklanan atau advertising dapat mempengaruhi tingkat penjualan produk yang
diiklankan lebih tinggi jika dibandingkan produk yang tidak diiklankan.
2. Manajer pada Pizzeria Uno yang mempunyai lebih dari 100 cabang, mengambil
dan menganalisa seluruh informasi penjualan dari setiap toko yang dimiliki
perusahaan setiap pagi dengan menggunakan OLAP. Hasilnya, mereka dapat
mengetahui dengan cepat trend yang sedang berkembang pada pilihan yang disukai
oleh pelanggan (preference), dan juga informasi mengenai performa para
pegawainya.
5. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System – MIS)
Sistem pemrosesan transaksi didesain untuk dapat bekerja dengan sistem informasi manajemen. Suatu sistem informasi manajemen (MIS) merupakan sistem berbasis komputer yang mendukung kebutuhan informasi pada berbgai level manajemen yang berbeda. Sistem jenis ini didesain untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi.
Sistem informasi manajemen menghasilkan laporan-laporan yang memberi informasi ke manajer menengah seberapa baik mereka dapat memenuhi tujuan yang telah ditentukan. Walaupun sistem informasi manajemen secara terus menjalankan peran yang penting dalam organisasi, tetapi juga mempunyai beberapa kekurangan. Sistem ini menghasilkan laporan-laporan yang mungkin saja tidak berisi informasi yang diinginkan oleh para manajer. Informasi bisa saja tidak tersedia pada saat dibutuhkan, dan mungkin juga informasi terselip pada tumpukan kertas-kertas hasil print-out laporan-laporan lainnya. MIS mentransformasikan data di sistem frontline (TPS) menjadi informasi yang berguna bagi manajer. Ciri khasnya adalah modul-modul MIS, yakni software penulisan laporan dan model yang dapat mensimulasikan perusahaan.
MIS digunakan :
• Oleh penggunanya sebagai alat bantu pengambil keputusan
• Oleh pihak lain yang tergabung dalam inter-organizational information system (IOS)
sehingga perusahaan dapat berinteraksi dengan supplier.
Contoh : Laporan analisis penjualan secara harian
6. Executive Support System (ESS)
Sistem yang dependecy-nya terhadap MIS dan TPS sangat tinggi ini merupakan sistem yang mendukung para eksekutif dalam membuat keputusan dari sumber-sumber yang tidak terstruktur. ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor. Sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi manajer dan eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk mengidentifikasi masalah atau mengenali peluang. Pemakai yang awam dengan komputerpun tidak sulit mengoperasikannya karena sistem dilengkapi dengan antarmuka yang sangat memudahkan pemakai untuk menggunakannya (user-friendly).
Ø Menyediakan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh pihak eksekutif.
Ø Menyediakan antar muka yang benar-benar user-friendly untuk eksekutif.
Ø Mempertemukan berbagai
Ø Menyediakan pelacakan dan kontrol yang tepat waktu dan efektif.
Ø Menyediakan akses cepat pada informasi detail yang tersirat di teks, bilangan, atau grafik.
Ø Memfilter, memadatkan, dan melacak data dan informasi yang kritis.
Ø Identifikasi masalah (atau juga kesempatan)
ESS bisa juga digunakan pada berbagai jenis perusahaan dan melayani sejumlah manajer sebagai suatu Enterprise Wide System (EWS).
Karakteristik EIS :
- Dapat digunakan untuk meringkas, menapis, dan memperoleh detil data
- Menyediakan analisis kecenderungan (trend analysis), pelaporan perkecualian, dan kemampuan drill-down·Dapat digunakan untuk mengakses dan memadukan data internal dan eksternal mudah digunakan dan terkadang tidak perlu atau hanya perlu sedikit pelatihan untuk menggunakannya
- Dapat digunakan secara langsung oleh eksekutif tanpa perantara
- Menyajikan informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel
Terkadang dilengkapi fasilitas komunikasi elektronis (e-mail dan konferensi dengan komputer), kemampuan analisis data (spreadsheet, bahasa query, dan DSS), dan perangkat produktivitas pribadi (seperti kalendar elektronis)
Contoh : Kemudahan dalam mengakses informasi tentang beberapa aktivitas dari para
Pesaing.